MANFAAT
MENYAPU UNTUK PENGENDALIAN DIRI
Menyapu,
suatu pekerjaan kecil yang sering dianggap sepele terutama oleh para kaum
laki-laki. Bahkan ada banyak dari mereka merasa malas untuk melakukan pekerjaan
tersebut. Padahal sesungguhnya tersimpan begitu banyak manfaat yang bisa
didapatkan dari menyapu, tanpa sadar menyapu bisa dijadikan dasar untuk membangun
diri seseorang menjadi pribadi yang lebih baik.
Dimulai
dari struktur sapu yang merupakan penyatuan lidi atau serabut-serabut kecil,
telah menunjukan bahwa kerjasama akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik jika
dibandingkan dengan satu hal yang yang besar. Jika diterapkan kedalam kehidupan
sehari-hari, suatu pekerjaan dilakukan secara bersama-sama akan mendapatkan
hasil yang lebih baik dibanding jika hanya dilakukan oleh satu orang yang kuat
dan jenius sekalipun. dari ketelitian kesempurnaan, ide-ide yang lebih luas dan
pekerjaan pun bisa terus berkelanjutan karena dapat melaukukan pekerjaan secara
bergantian.
Membangun
kesabaran dari menyapu, kenapa kesabaran bisa terbangun dari menyapu? Bukanlah
hal yang mudah untuk membangun sebuah kesabaran dan ketelatenan seseorang,
terutama bagi mereka yang masih memiliki jiwa muda tinggi, cenderung ingin
melakukan sesuatu secara instan sehingga hasil yang diperoleh tidak seperti
yang diharapkan. Berlatih kesabaran dari menyapu merupakan cara termudah yang
dapat dilakukan oleh semua orang. Tentu semua masih ingat masa-masa sekolah
tugas piket kelompok kebersihan yang dibuat secara terjadwal pada setiap
harinya. Ada beberapa anak yang melakukanya dengan senang hati, akan tetapi ada
yang hanya setengah hati untuk melakukanya, bahkan ada yang sama sekali tidak
pernah mau melakukan tugas kebersihan tersebut. Dapat dirasakan secara langsung
ketika sedang menyapu, rasa malas untuk membersihkan bagian-bagian yang sulit
terjangkau terkadang memancing emosi seseorang yang pada akhirnya pekerjaan
tersebut tidak dilakukan secara sempurna. Masih banyak debu yang terkumpul
disudut-sudut ruangan dan dibawah meja atau kursi. Hal tersbutlah yang dapat
dimanfataatkan sebagai sarana untuk melatih kesabaran seseorang. Jika dilakukan
secara terus-menerus, perlahan kesabaran dan ketelatenan seseorang dapat
terbangun secara otomatis. Cara menyapu yang awalnya hanya memanfaatkan gagang
sapu yang panjang untuk menjangkau bagian bawah meja, perlahan akan berubah
dengan menggeser meja tersebut sehingga hasil yang didapatkan pun menjadi lebih
bersih. Tidak hanya sampai disitu saja setelah semuanya bersih, kesabaran pun
masih bisa dilatih dengan kembali menata ruangan seperti keadaan semula.
Menjadi
pribadi yang enggan untuk menyia-nyiakan waktu. Tanpa sadar begitu banyak waktu
yang belum termanfaatkan ketika seseorang sedang bermalas-malasan. Memanfaatkan
waktu semaksimal mungkin bukanlah hal yang dapat dilakukan oleh setiap orang,
tidak semua dapat mengerti kapan waktu mereka terbuang dan apa yang harus
dilakukan sehingga waktu dapat termanfaatkan secara maksimal. Namun hal
tersebut dapat dibangun dan dilatih sejak dini. Seseorang yang telah terbiasa
dengan kegiatan menyapu pasti enggan untuk menjadi pasif, melakukan sesuatu
untuk sekedar menggerakan tubuhnya. Sebagai contoh ketika pulang dari kerja,
lelah yang dirasakan cenderung membuat seseorang untuk langsung beristirahat
atau bisa dikatakn malas untuk melakukan apapun. Namun bagi mereka yang telah terbiasa
dengan menyapu tidak akan betah untuk diam jika melihat kondisi rumah yang
masih kotor.
Seperti
rejeki yang diberikan oleh tuhan untuk makhluknya, siapa yang mau berusaha
untuk mendapatkanya maka secara terus-menerus rejeki tidak akan ada habisnya untuk
dicari. Seperti kotoran yang disapu, sebuah ruangan yang disapu sampai berulang
kali bahkan sampai orang yang menyapu tersebut tidak bisa lagi menggerakan
tubuhnya, kotoran masih akan tetap terbawa oleh sapu tersebut.
Sapu
juga harus memiliki ikatan, keyakinan, kerjasama, yang kuat. Jika salah satu
terlepas akan menyebabkannya menjadi terurai dan lemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar