Language

Rabu, 25 Juli 2012

SALAK PONDOH MAMPU MENGANGKAT PEREKONOMIAN MASYARAKAT BANJARNEGARA

SALAK PONDOH
MAMPU MENGANGKAT  PEREKONOMIAN MASYARAKAT BANJARNEGARA
SALAK, Salah satu jenis tanaman yang mirip pohon kelapa, memiliki akar serabut, batang pohon berduri dan tinggi berkisar antara 2-2,5 meter.



 Meski pohon dan kulit salak penuh dengan duri tetapi tumbuhan ini memiliki peran yang sangat bersar untuk masyarakat Banjarnegara khususnya di kecamatan Banjarmangu, Madukara, kecamatan wanayasa( Desa Pandansari ) dan daerah sekitarnya. Yang tadinya banyak bertani padi dan jagung, seiring dengan waktu banyak masyarakat yang telah beralih bercocok tanam salak pondoh. Disamping harga salak yang relatif tinggi dan cenderung seimbang dengan biaya perawatanya salak juga bisa panen dua kali dalam 1 bulan, hal inilah yang mendorong para petani  beralih untuk menanam salak ketimbang padi yang memiliki siklus lebih lama yaitu sekitar 4 sampai lima bulan, tidak hanya hal itu jika bertani padi setiap panen para petani harus kembali mengolah tanah sawah dan menanam benih baru lagi, itu jelas perbandingan yang sangat jauh dengan pohon salak yang hanya cukup menanam sekali dalam kurun waktu yang cukup lama.
Tarwan, salah seorang petani salak asal desa Pandansari kecamatan Wanayasa, mengatakan bahwa perubahan ekonomi yang sangat drastis terjadi pada kehidupan ekonominya setelah beralih dari menanam padi menjadi petani salak pondoh. Dalam waktu dua tahun setelah penanaman bibit sudah bisa mengembalikan modal dari  hasil penjualan bibit yang di cangkok dari tanamanya.
Masa produktif pohon salak pondoh dimulai ketika pohon berumur empat tahun, masa produktif salak dapat bertahan hingga puluhan tahun jika dirawat dan di pupuk dengan baik.
Dengan proses sekali tanam dan masa produktif yang cukup lama pohon salak mampu merubah sebagian kehidupan ekonomi masyarakat Banjarnegara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar